Sangat
Pantas kita Renungkan.
Terkadang
kita tidak memikirkan bagaimana masa tua kita...Di saat produktif
kita bekerja mati-matian, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala.
Setelah memasuki paripurna, kita lupa bahwa semua akan berlalu
seiring waktu. Raga yang tak lagi kuat, tulang yang mulai rapuh, mata
yang merangkak rabun, dan ingatan yang melepuh menjadi perjalanan
waktu yang akan kita alami semuanya tanpa kecuali.
Ketika
masa tua dengan “angpau” ditangan...maka anak, cucu, menantu, dan
buyut pasti akan merapat mengitari hangat.
Tapi
kalau "amplop merah" pun tak punya, pasti dingin itu
menusuk sampai tulang belulang.
Semua
ini “Nyata”, bukan "Fatamorgana".
Orang
tua "tanpa amplop merah", "tanpa warisan" dan
hanya menyisakan sakit karena kerja banting tulang di masa muda untuk
membesarkan anak-anak menjadi pemandangan yang tak lekang dimakan
waktu. Terlalu "spekulasi bisnis" di masa produktif, semua
dipertaruhkan hanya untuk fokus pada pekerjaan. Karier terus dikejar
sampai pada akhirnya di saat usia menjemput waktu, semua yang kita
pertaruhkan habis...
Hidup
menjadi "benalu anak", "korban perasaan" sampai
ajal menjemput...
Ya
kalau mendapat berkat anak berhati "malaikat", kalau tidak?
Anak
yang kita timang dulu jadi anak yang "lupa ingatan", anak
yang kita perjuangkan dengan airmata darah, lupa...
Kita
Harus punya “uang”sendiri untuk merawat hidup kita di masa tua,
jangan membayangkan anak akan "merawat" kita, membawa kita
ke dokter dan menebus resep obat kita.
Pikirkan
saja kalau kita akan masuk ke panti "jompo" yang akan kita
bayar sendiri dari uang kita...
Hidup
di masa tua itu..., Bonus, kalau anak berbakti.
Mari
kita pikirkan masa tua dengan tetap berserah karena Tuhan sudah
mengatur semuanya.
Tapi
sadar se-dari dini, akan memberi hasil akhir...
Usia
di penghujung waktu lebih baik dibanding bergulir tanpa rencana yang
menuntun langkah yang pada akhirnya digerogoti rasa "kecewa"
sampai akhir hayat...
Jangan
berharap kepada manusia... Karena pasti akan mengecewakan.
Berharaplah hanya kepada TUHAN SANG PENCIPTA PASTI DIBERKATI...
AMIN...
Membaca
tulisan Anne Avantie, saya punya keyakinan, bahwa saya sudah punya
Pilihan Bijak yaitu mempersiapkan "saat itu", masa tua kita
dengan baik dan benar... Alangkah bahagianya kalau kita bisa memberi
dan memberkati anak cucu kita ?
bukan
malah menjadi beban bagi mereka yang kita kasihi...
Teruslah
Semangat Sampai Anda Sukses.